GBO338, juga dikenal sebagai “Great Barrier Reef 338” adalah penelitian ilmiah inovatif yang telah membuat heboh komunitas ilmiah. Studi yang dilakukan oleh tim peneliti yang dipimpin oleh Dr. Emma Kennedy dari Universitas Queensland ini bertujuan untuk memahami dampak perubahan iklim terhadap Great Barrier Reef dan ekosistemnya.
Studi ini berfokus pada 338 terumbu karang yang membentuk Great Barrier Reef, salah satu ekosistem dengan keanekaragaman hayati paling kompleks dan paling kompleks di dunia. Para peneliti telah memantau terumbu karang ini selama beberapa tahun, mengumpulkan data mulai dari peristiwa pemutihan karang hingga perubahan populasi ikan.
Salah satu temuan utama dari penelitian ini adalah tingkat pemutihan karang yang terjadi di Great Barrier Reef yang mengkhawatirkan. Pemutihan karang adalah fenomena di mana karang mengeluarkan alga yang hidup di jaringannya, menyebabkan alga tersebut memutih dan akhirnya mati. Hal ini sering kali disebabkan oleh kenaikan suhu air akibat perubahan iklim. Para peneliti menemukan bahwa lebih dari 60% terumbu yang diteliti telah mengalami peristiwa pemutihan karang yang parah dalam beberapa tahun terakhir, dan beberapa terumbu mengalami beberapa kali peristiwa pemutihan dalam satu tahun.
Temuan penting lainnya dari penelitian ini adalah dampak pemutihan karang terhadap populasi ikan. Para peneliti menemukan bahwa ketika terumbu karang mengalami pemutihan parah, populasi ikan menurun secara signifikan. Hal ini karena banyak spesies ikan yang bergantung pada terumbu karang sebagai sumber makanan dan tempat berlindung, dan ketika terumbu karang rusak, ikan pun ikut menderita.
Para peneliti juga mengamati peran pengasaman laut dalam penurunan Great Barrier Reef. Pengasaman laut adalah suatu proses dimana pH laut menurun akibat penyerapan karbon dioksida dari atmosfer. Hal ini dapat berdampak buruk pada kehidupan laut, khususnya karang, yang bergantung pada tingkat pH yang stabil untuk membangun kerangka kalsium karbonatnya.
Secara keseluruhan, temuan GBO338 memberikan gambaran suram tentang masa depan Great Barrier Reef. Para peneliti memperingatkan bahwa jika tindakan drastis tidak diambil untuk mengekang perubahan iklim dan mengurangi emisi gas rumah kaca, terumbu karang akan mengalami kerusakan yang tidak dapat diperbaiki dalam beberapa dekade mendatang.
Lalu apa yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan Great Barrier Reef? Para peneliti di balik GBO338 menekankan pentingnya mengurangi emisi karbon dan berinvestasi dalam praktik berkelanjutan untuk melindungi terumbu karang dan ekosistemnya. Mereka juga menekankan perlunya kerja sama internasional untuk mengatasi isu global perubahan iklim.
Kesimpulannya, GBO338 adalah studi inovatif yang menyoroti kebutuhan mendesak untuk melindungi Great Barrier Reef dan terumbu karang lainnya di seluruh dunia. Dengan mengungkap ilmu pengetahuan di balik penelitian ini, kita dapat lebih memahami ancaman yang dihadapi ekosistem yang rentan ini dan berupaya menemukan solusi guna menjamin kelangsungan hidup ekosistem tersebut untuk generasi mendatang.